Agar PALESTINA benar-benar kembali ke pangkuan KAUM MUSLIMIN

Posted: 17 Juli 2014 in Tidak Dikategorikan

PALESTINA tidak mungkin direbut kembali kecuali dengan nama ISLAM  yang sesuai dengan yang dijalani Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dan para sahabatnya, sebagaimana difirmankan Allah ta’ala:

إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bumi itu milik Allah, Dia wariskan kepada siapapun yang Dia kehendaki dari hambaNya, dan akhir yang baik adalah bagi mereka yang bertaqwa”. [Al-A’rof: 128].

Bagaimanapun usaha bangsa arab, dan bagaimanapun mereka penuhi dunia ini dengan banyak statemen dan pertempuran; sungguh selamanya mereka tidak akan berhasil, hingga mereka mengajak untuk mengeluarkan Bangsa Yahudi dari Palestina dengan nama Agama Islam setelah mereka menerapkan agama itu pada diri sendiri. Maka jika mereka melakukan itu, tentu akan terbukti apa yang dikabarkan Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:

لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ، وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ، أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ، يَا عَبْدَ اللَّهِ، هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي، فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ

“Kiamat tidak akan datang, hingga Kaum Muslimin memerangi Kaum Yahudi, maka Kaum Muslimin membunuhi mereka, sehingga ada seorang yahudi yang bersembunyi di belakang batu dan pohon, lalu batu itu atau pohon itu mengatakan: ‘Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang yahudi di belakangku, kemarilah, dan bunuh dia’.” [HR. Muslim: 2922]

Maka pohon dan batu itu memberitahu Kaum Muslimin tentang keberadaan seorang yahudi, dia mengatakan: ‘wahai hamba Allah’, dengan identitas yang menunjukkan ‘penghambaan kepada Allah’. Dia juga mengatakan: ‘wahai muslim’ dengan identitas Islam. Dan Rosul -shollallohu alaihi wasallam- juga mengatakan: ‘Kaum Muslimin memerangi Kaum Yahudi’, beliau tidak mengatakan: ‘Bangsa Arab’.

Oleh karena itu saya katakan: sungguh selamanya kita tidak akan bisa mengalahkan Kaum Yahudi dengan semangat ‘arabian’, kita tidak akan mengalahkan mereka kecuali dengan nama Islam, bagi siapa yang menghendaki silahkan membaca firman Allah ta’ala:

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ

‘Kami telah tulis di dalam ‘zabur’ (kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi-Nya) setelah kami tulis di dalam ‘Adz-Dzikir’ (Lauh Mahfuzh), bahwa bumi itu akan diwarisi oleh hamba-hambaKu yang saleh. [Al-Anbiya’: 105].

Maka Allah menjadikan ‘warisan bumi’ itu untuk hamba-hambaNya yang saleh, dan sesuatu yang digantungkan kepada sebuah sifat; dia akan ada dengan adanya sifat itu, sebagaimana dia akan hilang dengan hilangnya sifat itu. Maka apabila kita menjadi hamba Allah yang saleh, tentu kita akan mewarisi bumi itu dengan sangat mudah dan ringan, tanpa harus ada banyak kesusahan, kelelahan, dan kesulitan ini, serta perbincangan panjang yang tidak ada akhirnya selamanya. Kita bisa menempati Palestina kembali dengan pertolongan Allah azza wajall, dan dengan ketentuan Allah untuk kita dalam hal ini, dan hal itu sangatlah mudah bagi Allah!

Dan kita tahu bahwa Kaum Muslimin tidaklah menguasai Palestina di masa kejayaan Islam, kecuali dengan KEISLAMAN mereka, mereka juga tidak menguasai Madain ibukota Persia, ibukota Romawi, dan ibukota Mesir kecuali dengan Islam. Oleh karena itu, andai saja para pemuda kita memahami hal ini dengan benar, bahwa tidak mungkin meraih kemenangan yang mutlak kecuali dengan Islam yang hakiki, bukan Islam pengakuan dalam KTP saja.

Dan saya katakan -wal ilmu ‘indalloh-: Tidak mungkin Negeri Syam -khususnya Palestina- direbut kembali, kecuali dengan apa yang dipakai untuk merebutnya oleh orang-orang pada masa awal umat ini, dengan kepemimpinan yang seperti kepemimpinan Umar bin Khottob -rodhiallohu anhu-, dengan para pejuang yang seperti pasukannya Umar bin Khottob -Rodhiallohu Anhu-, mereka tidak berperang kecuali agar kalimat Allah tinggi.

Jika hal ini ada pada Kaum Muslimin; mereka akan dapat melawan Kaum Yahudi hingga ada orang yahudi yang bersembunyi di belakang pohon, maka pohon itu memanggil: ‘Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh dia’.

Adapun selama orang-orang melihat permusuhan ini, yang terjadi antara kita dan Bangsa Yahudi sebagai permusuhan suku, maka kita tidak akan menang selamanya, karena Allah tidak akan menolong kecuali orang yang menolong (agama)Nya, sebagaimana Allah ta’ala firmankan:

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ (40) الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

“Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah maha kuat lagi maha perkasa, yaitu: orang-orang yang jika kami berikan kedudukan di bumi, mereka melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan mungkar”. [Al-Hajj: 40-41].

Oleh karenanya, jika kita melihat generasi awal umat ini, kita dapati mereka menang di atas PILAR TAUHID.. ikhlas kepada Allah.. mengikuti Rosulullah -shollallohu alaihi wasallam-.. jauh dari hal-hal yang hina.. jauh dari akhlak-akhlak yang buruk.. jauh dari perbuatan keji dan mungkar.. jauh dari sikap mengikuti musuh-musuhnya.

Masalahnya, sebagian orang sekarang ini masih melihat bahwa sikap mengikuti orang-orang kafir adalah kemuliaan dan kehormatan, sebaliknya mereka menganggap bahwa kembali kepada apa yang dijalani oleh Rosul –alaihis sholatu wassalam– merupakan kemunduran dan keterbelakangan, persis seperti ucapan umat terdahulu:

وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ

“Apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan: ‘Sungguh mereka benar-benar orang-orang sesat’. [Al-Muthoffifin: 32].

Oleh karena itu, wajib bagi kita -wahai saudaraku sekalian- untuk kembali, hendaklah kita baca dan renungkan apa yang telah lalu pada generasi awal umat ini, hingga kita dapat mengambil apa yang mereka jalani, diantaranya sikap mereka dalam berpegang teguh dengan Islam dan semangat ibadah mereka, ketika itulah kemenangan akan ditetapkan untuk kita.

Dan sungguh saya akan terus katakan dan ulang-ulang: Kita wajib mewaspadai keburukan diri kita sendiri dan keburukan orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan para pengikut mereka.

Kita mohon kepada Allah ta’ala agar menetapkan bagi kita dan kalian kemenangan untuk agama-Nya, agar Dia menolong kita dengan agama ini, dan menolong agama ini dengan kita. Semoga Allah menjadikan kita sebagai para wali-Nya dan sebagai kelompok-Nya, sungguh Dia Maha Pemberi dan Maha Pemurah.

Semoga sholawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan semua sahabatnya.

[Oleh: Syeikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin, dalam kitab beliau: Kutub wa Rosa’il lil Utsaimin 5/117, diterjemahkan oleh: Addariny, 19/09/1435 H, 16/07/2014 M]

Tinggalkan komentar