Archive for the ‘Terorisme’ Category

Berhukum dg Selain Hukum Alloh

(Syeikh Sulaiman Arruhailiy –hafizhohulloh-)

Berhukum dg Hukum Islam yg diturunkan Alloh merupakan kewajiban yg pasti bagi Kaum Muslimin, maka sudah seharusnya setiap muslim meyakini hal itu… Sudah seharusnya mereka meyakini bahwa Hukum Alloh-lah yg dapat mewujudkan keadilan… Dan sudah seharusnya mereka meyakini bahwa tiada undang-undang lain yg mendekatinya, apalagi menyamainya… Ini merupakan masalah syariat yg pasti, dan salah satu masalah agama yg telah diketahui secara aksiomatis.

Kewajiban menerapkan hukum Alloh merupakan kewajiban bagi setiap muslim… Saya, anda, zaid, dan siapapun yg muslim diharuskan untuk menerapkan hukum Alloh… Sungguh banyak dari Kaum Muslimin, ketika mereka mendengar tentang wajibnya penerapan Hukum Alloh, pikirannya terbang menuju para penguasa dan melalaikan dirinya… Anda mungkin mendapatinya tidak menerapkan Hukum Alloh pada dirinya, tapi ia tidak memikirkan dirinya… Anda mungkin mendapatinya tidak menerapkan Hukum Alloh di rumahnya, tapi ia tidak memikirkan dirinya… Anda mungkin mendapatinya tidak menerapkan Hukum Alloh terhadap tetangganya, tapi ia tidak memikirkan dirinya… ia mengira bahwa perintah berhukum dg Hukum Alloh hanyalah untuk para penguasa. (lebih…)

Alhamdulillah, segala puji bagi-Nya… dan Sholawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rosul-Nya… Sebelum kita menginjak pada masalah “Berhukum dg selain Hukum Alloh”, ada baiknya kita menelaah dulu pesan Syeikh Binbaz -rohimahulloh- berikut ini, tentang “Wajibnya berhukum dg Hukum Alloh”… Beliau mengatakan:

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam… Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yg berhak disembah selain Allah semata yg tiada sekutu bagi-Nya, Ilah-Nya mereka yg datang di awal maupun di akhir zaman, Tuhan segenap manusia, Yang Maha diraja, Yang maha esa, Yang maha satu, Yang maha sendiri, Yang maha kaya, Yang tidak melahirkan, Yang tidak dilahirkan, dan Tidak ada sesuatupun yg menyamai-Nya… Aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rosul-Nya, semoga sholawat dan salam Allah tercurahkan padanya, beliau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, berjihad dg sebenar-benarnya, dan meninggalkan umatnya dalam keadaan bersinar terang, malamnya seperti siangnya, tidak ada yg menyeleweng darinya kecuali akan binasa… amma ba’du: (lebih…)

Bismillah, walhamdulillah, wash sholatu wassalamu ala rosulillah wa ala alihi wa shohbihi wa man waalah…

Pada kesempatan kali ini, kami ketengahkan artikel tentang kaidah dalam menjatuhkan vonis kafir… Masalah ini sangat erat dg isu terorisme, karena biasanya orang yg terjerumus dalam tindakan terorisme, sebelumnya telah salah langkah dan bermudah-mudahan dalam menyematkan “pangkat” kafir kepada orang yg berada di sekitarnya… Sehingga ia tidak lagi merasa berdosa membunuh mereka, karena dalam pikirannya semua orang itu telah kafir dan pantas untuk diperangi dengan jalan apapun…

Oleh karena itulah artikel ini menjadi sangat penting, paling tidak untuk mengingatkan orang yg mau membuka pikiran jernihnya, agar ektra hati-hati dalam masalah ini, sehingga tidak mudah terjerumus dalam tindakan yg tidak baik akibatnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat yg hidup di sekitarnya, baik bagi hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak… (lebih…)

Para pembaca yg kami hormati…

Selanjutnya, kita hendaknya tahu, bahwa manusia dipandang dari sudut wala’ wal baro’ ada beberapa golongan. Syaikhul Islam ibnu taimiyah –rohimahulloh– mengatakan: “Pujian dan celaan, kecintaan dan kebencian, keloyalan dan permusuhan, itu harus sesuai dg apa yg diturunkan oleh Alloh dalam kitab-Nya. Oleh karenanya, siapa pun yg mukmin wajib diloyali, dari golongan manapun dia, dan siapapun yg kafir wajib dimusuhi, dari golongan manapun dia.

Alloh ta’ala berfirman:

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ

“Sesungguhnya pelindungmu hanyalah Alloh, Rosul-Nya, dan kaum mukminin yg melaksanakan sholat dan menunaikan zakat seraya tunduk kepada-Nya. Barangsiapa menjadikan Alloh, Rosul-Nya, dan orang-orang yg beriman sebagai penolongnya, maka sungguh pengikut (Agama) Alloh itulah yg pasti menang”. (al-Ma’idah 55-56). (lebih…)

Bahasan kita kali ini, tentang masalah AKIDAH WALA’ WAL BARO’… Hal ini sangat erat kaitannya dg praktek terorisme yg dilakukan oleh kelompok yg mengaku sedang “memperjuangkan Islam” dg praktek membuang bom di sembarang tempat, padahal hasil akhirnya sangat merugikan Islam, dan mencoreng wajah Islam yg mulia…

Bermula dari kesalahan dalam memahami akidah wala’ wal baro’ inilah, mereka kemudian mudah mengafirkan saudaranya sesama muslim… mulai dari mengafirkan penguasanya, lalu mengafirkan mereka yg mendukungnya, lalu mengafirkan mereka yg tidak mengingkarinya… Kemudian mereka menghalalkan darah dan harta orang yg mereka anggap telah kafir… Dan akhirnya banyak dari mereka yg terjerumus dalam praktek terorisme… Sungguh suatu amalan yg sangat buruk dan keji, tapi hal itu mereka anggap sebagai amalan ibadah yg memiliki kedudukan tinggi… mereka menganggapnya sebagai amalan jihad fisabilillah, dan menjadi syahid orang mati karenanya… (lebih…)

Jawaban Ilmiah terhadap Pilar-pilar Terorisme

(Oleh: Dr. Kholid bin Muflih Abdulloh alu Hamid)

Bismillaahirrohmaanirrohiim… Segala puji bagi Alloh, kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dan memohon petunjuk-Nya, sebagaimana kami memohon perlindungan pada-Nya dari kejelekan diri dan perbuatan kami… Barangsiapa yang ditunjuki-Nya, maka tiada seorang pun yg mampu menyesatkannya… Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat menunjuki-Nya.

Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah, melainkan Alloh semata, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rosul-Nya, semoga Alloh mencurahkan sholawat dan salam yang melimpah kepada beliau, beserta keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du:

Sungguh, beberapa kasus pemboman dan kezholiman yang meletus di negara ini pada tahun-tahun lalu, mengharuskan kita merenung panjang, untuk mengetahui apa yang mendasari mereka melakukan perbuatan itu. Kita juga patut bertanya-tanya:

Bagaimana jalan ke Neraka, bisa dipahami oleh mereka bahwa itulah jalan menuju Surga?! (lebih…)