Rosul -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda: “Perbanyaklah mengingat pelebur kenikmatan!” (yakni: kematian) [HR. Tirmidzi dan yg lainnya, dg sanad yg Hasan]
Mari mengingatnya melalui bait-bait berikut:
سَوْفَ يَمضِي بِنَا مَركبٌ لِلْوَداع
يَسْتَحِثُّ الخُطى والدُّموع الشِّراع
عَالَمٌ لم يــزلْ يَسْتَلِذُّ الْمَتَاع
أنْتُمُ إخْـوَتِي خَيْرُ هَذَا الْمَتَاع
Kita akan diangkut oleh ‘kendaraan perpisahan’ (baca: keranda kematian)
Yang harus diusung dg langkah kaki dan derasnya air mata kesedihan
(Meski) dunia terus mengajak kita, menikmati keindahannya
Dan kalianlah sahabat-sahabatku, sebaik-baik keindahannya
آهٍـ يَا إخْوَتِي بُـعدُكم لا يُراد
كيف أنسى أخي كيف يحلو الرقاد
Sahabat-sahabatku… Jauhnya kalian (karena kematian), tak mungkin diharapkan lagi
Bagaimana kan kulupakan sahabatku, bagaimana pula tidur indah kan kunikmati
دمْعُ عَيْنِي جرَى واستطَالَ السَّوَاد
يا إلَهَ الوَرَى اُلْطُفَنْ بِالعِـبَاد
Linangan air mataku terus mengalir (karenanya), hingga hitamnya garis mata tampak memanjang
Ya Tuhan alam semesta, berilah seluruh hamba-Mu lembutnya kasih sayang
دُنْيَانَا يَالَهَا تَجْرِي مَجْرَى السَّحَاب
وَهْيَ تَسْعَى بِنَا نَحْوَ يَوْمِ الْحِسَاب
Lihatlah dunia kita, ia lari seperti larinya awan
Dia berlari bersama kita, menuju hari perhitungan
إِخْوَتِي رَدِّدُوا صَوْتَكُم مُسْتَطَاب
لَسْنَا نَرْجُو سِوَى دَعْوَةً لِلصِّحَاب
(Seakan sahabat kita yg meninggal itu mengatakan:)
Sahabat-sahabatku, teruslah dg suara kalian yg baik (dan penuh berkat)
Kami tidak mengharapkan, melainkan doa (kebaikan) untuk para sahabat
إخوتي عاهِدوا اللهَ فوق السَّمَاء
أن يكونَ لنا في القريبِ لِقاء
Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yg berada di atas langit
Bahwa kita akan berjumpa dalam waktu dekat
إخوتي عاهِدوا اللهَ فوقَ السماء
أن يَرى كَفَّكم ضارِعًا بالدُّعاء
Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yg ada di atas langit sana
Untuk melihat tangan kalian, menunduk dengan doa (untuk kita) (lebih…)